Rabu, 02 November 2011

Wawancara Penjual Nasi Uduk

WAWANCARA PENJUAL NASI UDUK

Penjual nasi uduk, walaupun terdengar biasa saja, tetapi penjual nasi uduk sudah bisa dikatakan wira usaha. Karena membuat usaha ini sendiri, dan sudah bisa dikategorikan sebagai perusahaan perorangan. Pada kesempatan ini, saya sebagai penulis mewawancara seorang ibu penjual nasi uduk yang berjualan disekitar rumah. Wawancara yang dilakukan hanya sebentar, jadi penulis memakai metode 5W+1H.

WHAT
Penulis : ‘Selamat pagi ibu, boleh tanya apa yang ibu jual?’.
Penjual : ‘Saya menjual nasi uduk mas’.

WHO
Penulis : ‘Siapa yang menjadi target konsumen ibu?’.
Penjual :’Biasanya bagi orang yang beraktivitas pagi hari dan mereka membeli nasi uduk saya karena tidak sempat membuat sarapan’.

WHEN
Penulis : ‘Kapan ibu menjual nasi uduk?’
Penjual : ‘Saya mulai berjualan mulai dari jam 05.30 sampai jam 08.00 pagi. Tetapi apabila nasi uduk sudah habis sebelum pukul 08.00 saya akan selesai berjualan’.

WHERE
Penulis : ‘Dimana ibu biasanya berjualan?’
Penjual : ‘Saya biasa berjualan di depan rumah, dengan hanya mengeluarkan meja dari dalam rumah. Karena usaha seperti ini tidak mempunyai jaminan umur, sayang kan apabila kita sewa ruko tetapi usaha mandet setelah baru berjalan beberapa bulan’.

WHY
Penulis : ‘ mengapa ibu berjualan nasi uduk, dan mengapa ibu memilih nasi uduk sebagai usaha?’
Penjual : ‘Saya menjual nasi uduk untuk menambah penghasilan suami, walalupun hasilnya tidak seberapa tetapi cukuplah untuk memberi uang saku anak-anak sekolah. Saya memilih nasi uduk karena pertama saya bisa membuatnya, kemudian menjual nasi uduk tidak membutuhkan modal yang banyak’.

HOW
Penulis : ‘Bagaimana ibu memasarkan nasi uduk yang ibu jual?’
Penjual : ‘Yaa ini kan usaha kecil, jadi cukup dari mulut ke mulut lah, lagipula buat saya yang penting rasanya enak, jadi beritanya cepat tersebar’.

1 komentar:

egha_dr mengatakan...

Kami : Apa yang melatar belakangi bapak berjualan jamur kriwil?
Narasumber : Pada awalnya, kami berfikir dan mencari ide bisnis apa yang modalnya terjangkau, managementnya mudah untuk dibuat Cabang, produknya unik, beda, bermanfaat dan jangka waktu pengembalian modal yang relative cepat, hal tersebut kami jadikan sebagai alasan kenapa memilih Jamur sebagai bisnis yang kami jalani.
Kami : Siapa yang mengusulkan nama “Jamur Kriwil” ?
Narasumber : Tidak tahu sejak kapan nama itu digunakan, sudah dari pusatnya seperti itu. Karena disini hanya cabangnya saja.
Kami : Kapan bapak mulai berjualan jamur kriwil?
Narasumber : Sudah cukup lama, sekitar satu tahun.
Kami : Mengapa anda berjualan jamur kriwil, dan memilih jamur kriwil sebagai usaha anda?
Narasumber : Karena kerjanya ringan dan hasilnya lumayan.
Kami : Dimana anda biasanya berjualan?
Narasumber : Tidak tetap, tergantung kondisinya. Jika pembelinya sudah kurang ramai maka akan pandah tempat berjualannya.
Kami : Bagaimana anda memasarkan jamur kriwil yang anda jual?
Narasumber : Tidak ada yang khusus dalam hal pemasarannya, hanya lewat omongan dari orang yang satu ke orang lain dan jika ada yang lewat dan tertarik ingin membeli.
Kami : Bagaimana tahapan proses pembuatan jamur kriwil?
Narasumber : Pertama jamur yang sudah dibersihkan direndam terlebih dahulu dengan air bumbu, kemudian dimasukkan ke dalam wadah yang sudah berisi tepung, lalu di campurkan dan di aduk dengan tepung tersebut, jika jamur sudah terbalut rata dengan tepung, kemudian di angkat lalu dimasukkan ke dalam penggorengan.
Kami : Terdapat rasa apa saja di jamur kriwil ini?
Narasumber : Original, Super Pedas, BBQ, Balado, dan Keju
Kami : Apakah usaha ini membuka cabang? Dimana saja?
Narasumber : Iya membuka cabang, pusatnya di Tangerang, Banten. Cabangnya antara lain di Cikampek, Pucung, Jatisari, dan lain-lain.
Mulai dari jam berapa sampai jam berapa anda biasanya berjualan?
Narasumber : Hari Senin sampai Jum’at dari jam 12 siang sampai jam 9 malam. Hari Sabtu sampai minggu jam 11 siang sampai jam 9 malam
Apa khasiat dari jamur kriwil ini?
Narasumber : Meremajakan kulit, mencegah kanker, mencegah hypertensi, mencegah kolestrol, kaya vitamin dan mineral, dan lain lain
Berapa harga jual dari jamur kriwil ini?
Narasumber : Rp 5000/porsi, dan Rp 3000/setengah porsi
Kebanyakan peminat jamur kriwil ini dari kalangan apa? Anak-anak, remaja, atau dewasa?
Narasumber : Kebanyakan dari kalangan remaja
Dalam sehari berjualan biasanya menghabiskan berapa kg jamur?
Narasumber : Rata-rata sekitar 15 Kg
keuntungah dari hasil penjualan jamur kriwil tersebut perbulanya berapa?
Narasumber : jika dalam satu hari menjual 15 kg, dalam satu bulan bisa dapat penghasilan bersihnya sekitar Rp. 7.000.000,-

Bahan-bahan apa saja yang digunakan untuk membuat jamur kriwil?
Narasumber : Jamur, Air bumbu, Tepung terigu, bumbu rasa (Balado, BBQ, Keju)

Dari aneka rasa yg telah disediakan, yang paling banyak digemari rasa apa?
Narasumber : BBQ, dan balado

Saat pertama kali anda berjualan jamur kriwil, apakah anda berjualan sendiri atau dibantu oleh orang lain?
Narasumber : Saat pertama berjualan dibantu oleh rekan-rekan di Tangerang, kemudian pindah ke daerah Cikampek dengan berjualan sendiri dan disini menjadi cabang.



Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo